Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana saat ini tengah gencar dalam kegiatan menjaga alam dan lingkungan. Salah satunya lewat ajang Sayan Rumaket, sebagai salah satu event yang terinspirasi dari alam dan keberpihakan kepada lingkungan di Desa Sayan, Kecamatan Ubud.
Ari Dwipayana sangat mendukung kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada 8-9 Oktober 2022 nanti. “Sayan Rumaket mengambil inspirasi dari alam dan lingkungan Bali. Keberpihakan kepada lingkungan agar lebih sehat, saling mengingatkan untuk menjaga alam ini,” paparnya, Minggu (18/9).
Pria yang juga Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud ini didukung sepenuhnya, karena didalamnya beragendakan kegiatan yang lebih kepada sesama. Selain kegiatan musik, olahraga maupun melestarikan seni lukis ciri khas di Desa Sayan.
“Naik sepeda bisa ikut gowes, untuk menikmati musik ada Diorama Music Jam. Bagi yang senang lukisan bisa ikut pameran lukisan. Kegiatan untuk sesame ada kegiatan operasi katarak, donor darah dan bakti sosial,” imbuhnya.
Sementara Perbekel Desa Sayan I Made Andika memaparkan, Sayan Rumaket digelar bertujuan mempererat hubungan antar warga di Sayan, Ubud, terutama di Desa Sayan.
Dikatakannya Desa Sayan terdiri dari delapan banjar dan dua desa adat, diman Desa Adat Sayan terdiri dari enam banjar, dan Desa Adat Penestanan terdiri dari dua banjar.
“Sayan Rumaket, diambil dari asal usul nama desa yang terletak di sisi barat Ubud memiliki perbedaan asal-usul setiap banjar. Sementara Rumaket berarti dekat atau akrab. Diberi nama Sayan Rumaket, karena menyimbolkan kebhinekaan dari delapan banjar,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan Sekaa Teruna Bina Warga Banjar Mas. Bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sayan, dengan melibatkan seluruh masyarakat di desa setempat.
Sedangkan tema yang diangkat yakni Suta Dipa Embasing Bumi. “Lahir menginspirasi manusia untuk berpihak kepada lingkungan, sosial, budaya,seni dan pendidikan. Kami mengambil dua poin ajaran Tri Hita Karana, hubungan yang baik antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan,” tandas Andika.